Fakta Menarik Seputar Kopi Nusantara Serta Faktor Yang Paling Berpengaruh Terhadap Mutu Dan Cita Rasa Kopi

maslumajang
0

Cita Rasa Kopi Nusantara
Kopi Nusantara (Sumber : IG/kopisemeru_sae)

Khasanah Kopi Nusantara memang luar biasa potensi maupun kualitasnya, Kepulauan nusantara telah diakui oleh para ilmuwan maupun wisatawan dari mancanegara sebagai surganya pecinta kopi, hampir semua wilayah bisa menghasilkan varian kopi unggulan yang mempunyai pesona dan daya tariknya masing-masing.

Kopi Semeru yang berasal dari kawasan pegunungan Semeru di Jawa Timur dan Kopi Gayo yang dibudidayakan di dataran tinggi Gayo Aceh merupakan salah satu kopi dengan kualitas yang terbaik tidak hanya di Indonesia melainkan juga di Dunia. Keduanya kerap memenangkan sejumlah kontes kopi baik tingkat nasional maupun internasional sehingga tidak berlebihan jika sering dijadikan obyek penelitian dalam rangka pengembangan maupun pelestarian dengan cara disilangkan batang atas maupun batang bawahnya dengan varian kopi lain agar dapat ditanam dengan baik di beberapa lokasi yang berbeda.


Faktor Yang Paling Berpengaruh Terhadap Cita Rasa Dan Aroma Kopi

Secara garis besar mutu dan cita rasa Kopi ditentukan oleh 3 hal antara lain : varietas kopi, iklim dan habitat / media tanam.

(Photo by Ante Samarzija on Unsplash)
Varietas

Kopi Nusantara berdasarkan varietasnya dapat diklasifikasikan ke dalam 2 varietas utama yaitu varietas robusta dan varietas arabika seperti yang selama ini kita kenal sementara satu varietas lainnya masih terdengar asing di telinga kita yakni varietas liberika

Varietas-varietas kopi robusta, arabika dan liberika terbukti dapat tumbuh dengan baik di wilayah beriklim tropis dan bercurah hujan sedang seperti di Pulau Jawa dan sebagian daerah di nusantara. Secara khusus varietas-varietas tersebut telah dikaji, diteliti serta dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) yang berlokasi di Jember. Puslitkoka merekomendasikan beberapa klon kopi untuk dibudidayakan agar dapat menghasilkan kualitas kopi yang baik dengan kuantitas hasil panen yang maksimal.

varietas kopi unggul nusantara
(Sumber Photo by Katya Ross on Unsplash)

Varietas Robusta 
Secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam rumpun rubiaceae marga coffea dan spesies coffea canephora. Klon yang direkomendasikan antara lain BP 42, BP 358, BP 308, BP 409, BP 534, BP 936, BP 939 dan SA 203, yang paling banyak ditanam adalah varietas robusta dengan klon BP 42 dan BP 358 sebagai batang atas mengingat Klon jenis ini termasuk memiliki produktivitas tinggi 800-1200 kg/ha/tahun, pokok tanamannya berperawakan sedang dengan banyak cabang dan beruas pendek. buah yang dihasilkan besar dan dompolannya rapat. Sementara untuk batang bawah yang direkomendasikan adalah BP 308 karena dari hasil penelitian terbukti paling kuat dan tahan terhadap serangan nematoda parasit yang mengakibatkan terjadinya Hemileia vastatrix atau karat daun.

Varietas Arabika
 
Secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam rumpun rubiaceae marga coffea dan spesies coffea arabica, konon merupakan varietas tertua dan pertama kalinya yang masuk ke nusantara. Klon yang direkomendasikan oleh Puslitkoka untuk dibudidayakan antara lain USDA 762, Andungsari 1 (AS1), Sigarar Utang, Andungsari 2K, Gayo 1, Gayo 2 dan Komasti. Tanaman kopi jenis arabika memiliki perawakan yang pendek dengan ukuran daun yang lebih kecil dibanding robusta. memiliki ukuran buah yang relatif lebih kecil dari pada robusta. 

Varietas Liberika 
Secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam rumpun rubiaceae marga coffea dan spesies coffea liberica, biji kopi liberika tergolong berukuran besar dibandingkan biji kopi robusta dan arabika sementara pohonnya juga bisa tumbuh sebesar pohon nangka sehingga varietas liberika lebih dikenal oleh masyarakat kita dengan nama lain Kopi Nangka. Klon yang direkomendasikan oleh Puslitkoka untuk dibudidayakan antara lain Liberoid Meranti 1 dan Liberoid Meranti 2. 


Iklim

Keberhasilan budidaya tanaman termasuk kopi akan sangat dipengaruhi oleh iklim, kualitas tanaman kopi yang baik sesuai dengan spesifikasi dan varietasnya akan dapat dihasilkan apabila kopi ditanam pada iklim yang sesuai. 

Pada umumnya Kopi robusta tumbuh dengan baik pada ketinggian 400 mdpl hingga 700 mdpl atau dibawah ketinggian 800 mdpl dengan kisaran suhu ideal 21 hingga 24 derajat Celcius, sedangkan kopi arabika termasuk jenis tanaman kopi dataran tinggi dan ideal ditanam diatas ketinggian 1000 mdpl dengan kisaran suhu 15-20 derajat celcius. Kopi liberika mempunyai spesifikasi yang relatif mirip dengan kopi robusta, dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah dengan ketinggian 400 - 600 mdpl dengan kisaran suhu ideal dalam kisaran 27-30 derajat celcius.

Habitat / Media Tanam

Kualitas tanah yang baik akan memberikan mutu yang baik pada biji yang dihasilkan oleh tanaman kopi, mengingat kandungan di dalam tanah diserap sebagai makanan oleh tanaman kopi untuk menghasilkan biji kopi berkualitas. Utamanya, kandungan tanah akan berpengaruh secara langsung terhadap rasa yang dihasilkan oleh kopi.

Pengujian terhadap kandungan biji kopi (cupping) yang dikenal dengan nama lain uji cita rasa memetakan bahwa pada kopi terdapat sedikitnya 4 rasa dasar yakni sweet (manis), sour (asam), salt (asin) dan umami (gurih). Adapun faktor yang mempengaruhi dan diperlukan dalam pengkondisian awal tanaman kopi antara lain ialah kemiringan tanah < 30%, kedalaman tanah yang efektif sekitar 100 cm, tekstur tanah berlempung dengan lapisan atas remah, kadar bahan organik 3,5% atau kadar C > 2 %, Lapasitas Pertukaran Kation >15 me/100 g, kejenuhan basa > 35 %, pH tanah kisaran 5,5 – 6,5 (khusus varietas kopi liberika bisa ditanam diatas tanah dengan pH 4 – 6,5) serta memiliki kandungan unsur hara yang cukup memadai meliputi N, P, K, Ca, dan Mg.

Mutu Dan Cita Rasa Kopi Nusantara

Kopi robusta memiliki kandungan kafein lebih tinggi dibandingkan arabika, Kadar kafein robusta adalah sekitar 2,7%, sementara arabika hanya 1,5% faktor inilah yang membuat cita rasa kopi robusta cenderung lebih pahit dan kuat dibanding kopi arabika. Kopi robusta juga pada saat diseduh mengeluarkan aroma keras (robust) dan mudah untuk dikenali sementara kopi arabika memiliki aroma yang lebih soft cenderung asam karena tingkat keasaman biji kopi arabika lebih tinggi dibanding robusta. Cita rasa kopi arabika lebih bervariasi dibandingkan kopi robusta, cenderung memiliki aroma floral (mirip aroma wangi bunga) dan cita rasa fruity (cita rasa buah seperti berri dan sitrus).

Aroma dan cita rasa kopi nusantara yang berbeda-beda menjadikan kopi nusantara mampu menyediakan kopi sesuai dengan standart dan selera masyarakat dunia. Kopi unggul nusantara antara lain Kopi Gayo dari Aceh, Kopi Semeru dari Lumajang, Kopi Amstirdam dari Dampit-Malang, Kopi Ijen Raung Dari Bondowoso-Banyuwangi, Kopi Malabar dari Bandung, Kopi Toraja dan Kopi Kalosi dari Sumatera, Kopi Kintamani dari Bali dan Kopi Bajawa dari Nusa Tenggara, Dengan produktivitas yang stabil dan konsitensi cita rasa yang terjaga walhasil varietas Kopi Nusantara sudah banyak dikenal dan menjadi primadona dalam perdagangan kopi internasional.

(Review Oleh maslumajang untuk Semeru Coffee)

Sumber Pustaka :

  • Publikasi Puslitkoka Jember, https://iccri.net/publikasi

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top